LENSAONLINE.COM | BOGOR – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Perlindungan Anak (DPPMPPA) Kota Bogor, Artiana Yanar Anggraini menilai peran media begitu penting dalam membantu mewujudkan Kota Bogor menuju Kota Layak Anak.
“Iya, ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang mengamanatkan kepada negara dan pemerintah, orangtua, masyarakat dan peran media masa,” katanya saat jumpa pers di Balaikota Bogor, Jumat (15/11).
Untuk itu, dirinya mengajak insan media untuk bersinergi dalam mendorong kegiatan Pemerintah Kota Bogor. Selain itu, Ia juga meminta kepada insan pers untuk ikut serta melakukan perlindungan anak dengan memenuhi hak-hak anak dalam pemberitaan terhadap anak yang sudah diatur oleh dewan pers.
“Salah satunya adalah tidak menampilkan wajah anak dan tidak menuliskan identitas anak korban kekerasan,” ujarnya.
Di sisi lain, DPPMPPA Kota Bogor juga akan melaksanakan penilaian terhadap instansi pemerintahan dan juga perusahaan-perusahaan swasta yang ada di Kota Bogor. Hal itu, dilakukan guna memperingati Hari Anak yang jatuh pada bulan Desember mendatang.
Menurut, Sekretaris DPPMPPA Kota Bogor Tini Sri Agustini, penilaian ini akan dimulai pada Senin (18/11) mendatang, dengan sasaran sekolah-sekolah, kantor keluharan dan tempat-tempat swasta (hotel dan restoran), serta perusahaan media yang tersebar di enam kecamatan. Dalam penilaian ini akan dilakukan selama tiga hari.
“Untuk mewujudukan layak anak itu dimulai dari kelurahannya dan kecamatannya, kita juga melihat sekolahnya bagaimana kondisinya. Makanya, kita akan menilai sekolah layak anak mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indoensia (KPAI) Kota Bogor Dudih Sarudin menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya untuk mewujudkan Kota Layak Anak itu harus memperhatikan bagaimana anak mendapat hak dasarnya.
“Hak dasar anak itu banyak, di antaranya pendidikan, tempat bermain mereka, tempat dimana bisa berkomunikasi, dimana mereka juga mendapatkan kasih sayang, namun saat ini sangat sulit untuk di wujudkan, kecuali kita sama-sama mewujudkannya. Untuk itu, KPAI akan bergerak dengan berbagai stekholder, pihak swasta, sekolah, masyarakat, bahkan ke wilayah kita terjun sama-sama, memberikan penyadaran dan sosialisasi kepada masyarakat karena ini tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (Heri/Ade).